• Pilihan

    Lagi-lagi kata itu begitu sederhana, tapi maknanya begitu dalam dan dampak yang ditimbulkan juga bisa bermacam-macam. Dalam hidup kita selalu membuat pilihan. Sebelum menentukan pilihan kita pasti akan menganalisis pilihan itu, setelah itu kita akan memilih salah satu pilihan yang kita anggap paling baik, paling tidak terbaik untuk kita sendiri. Awalnya kita yakin kalau pilihan yang kita ambil itu adalah pilihan yang terbaik. Tetapi setelah melihat dampak dari pilihan itu, respon kita bisa bermacam-macam. Senang, bahagia, puas, atau sedih, marah, menyesal.
    Senang, bahagia, puas karena pilihan itu memberikan dampak yang baik untuk kita, tetapi marah, sedih, menyesal karena pilihan itu memberikan dampak yang buruk untuk kita. Aku sendiri sering membuat pilihan. Setelah lulus sekolah dulu, aku membuat pilihan untuk meneruskan ke universitas mana dan masuk jurusan apa. Dan fakultas ekonomi UGM menjadi pilihanku. Alhamdulillah pilihan itu direstui, dan aku berhasil masuk ke jurusan favorit itu.
    Aku juga pernah membuat pilihan untuk tetap konsentrasi ke kuliah atau mencari pekerjaan part time. Dan aku memutuskan untuk tetap konsentrasi ke kuliah. Setelah membuat pilihan itu, ada dua respon yang aku berikan. Menyesal dan puas. Menyesal karena ketika melihat orang lain sudah memilih untuk menjalani keduanya dan mereka sukses. Puas karena aku tetap berkonsentrasi ke kuliah, dan hasil juga memuaskan.
    Yah...inti dari semua ini adalah kita tak akan pernah terlepas dari pilihan. Kita akan selalu membuat pilihan. Dan kita akan tahu dampak dari pilihan itu baik atau buruk setelah menjalaninya. Kita beruntung jika hasilnya memuaskan, tapi jika hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kita, tak jarang kita merasa menyesal. Tapi aku yakin dibalik penyesalan itu ada hikmah yang aku ambil. Bahkan jika hasilnya sesuai dengan keinginan kita pun tetap ada hikmah dibalik semua itu. Yang penting adalh bagaimana kita bisa melihat itu dari berbagai sisi, tidak hanya dari satu sisi saja.
    Aku pernah mengambil sebuah pilihan, dan aku punya penyesalan. Aku terus bertanya tanya kepada diriku sendiri, tepatkah tindakan yang aku ambil ini? Apa aku tak akan menyesal di kemudian hari? Lama aku memikirkan hal itu, sambil memikirkan semuanya akhirnya kusadari kalau aku memang harus melakukan hal itu. Itu memang pilihan yang sudah aku ambil, dan aku tidak bisa mengganti pilihan itu. Karena kalaupun aku tidak mengambil pilihan itu, belum tentu keadaannya menjadi lebih baik. Itulah kata-kata yang aku tanamkan pada diriku. Dan aku kembali bisa mengambil hikmah dari pilihan yang aku ambil.

0 komentar: